Indoposnewsid_Hujan sepanjang hari menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta kebanjiran. Untuk itu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau Rumah Pompa Air Ancol, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (29/2) sore.
Intensitas hujan yang tinggi disebut Pj Gubernur Heru membuat tinggi muka air meningkat. Dalam kondisi normal, Tinggi Muka Air (TMA) di Rumah Pompa Ancol berada di angka 80 sentimeter. Namun hujan yang mengguyur Jakarta beberapa hari terakhir membuat TMA naik menjadi 160 sentimeter.
“Tadi malam terus hujan dan hari ini masih cuaca mendung. Kita memastikan semua pompa berjalan baik. Dari hasil diskusi di lapangan memang beban Kali Ancol masih cukup tinggi,” kata Heru.
Dijelaskan Heru, ketiga pompa yang terdapat di Rumah Pompa Ancol bekerja dengan optimal. Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengurangi beban di Rumah Pompa Ancol adalah membangun rumah pompa baru di Kali Sunter yang saat ini masih dalam tahap kajian dan evaluasi.
“Khusus untuk di Rumah Pompa Ancol, semua mesin sudah ganti baru, tiga-tiganya. Hari ini sekaligus mengecek apakah berfungsi dengan baik. Jadi evaluasinya 2025 nanti ditambahkan di Kali Sunter,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan dengan mempertimbangkan curah hujan yang tidak menentu. Untuk itu ia mengimbau agar seluruh pompa dipastikan kelayakannya agar dapat berjalan baik.
“Pak Kepala BPBD DKI Jakarta juga memonitor, kalau perlu buka dapur darurat dengan Dinas Sosial (Dinsos). Tapi mudah-mudahan itu tidak mengarah ke sana. Kemudian, Kepala Dinas SDA dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) yang dikoordinasi oleh BPBD dapat membantu di titik-titik lokasi yang tergenang,” ujarnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin memastikan, pompa yang sudah disiagakan dapat bekerja dengan baik, sehingga air dapat cepat surut. Seperti pompa di Rumah Pompa Ancol yang dapat menyedot air dengan kapasitas 15m³/detik. Persiapan baik Sumber Daya Manusia (SDM) yang melibatkan petugas Dinas dan Suku Dinas SDA terus diupayakan.
“Yang jelas pompa-pompa mobile itu kita jalan. Satgas juga jalan. Ketika hujan, berpindah semua ke operasional pompa dan pompa mobile. Kami ada pompa stasioner sekitar 500 unit di 200 lokasi, terus pompa mobile kita juga sekitar 200-an pompa mobile, itu semua sudah bergerak. Kalau tidak bergerak, tidak akan surut tadi pagi,” tandasnya