Indoposnewsid_Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru mengingatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjajaki sekaligus memanfaatkan peluang untuk memfasilitasi agenda konser dan event internasional. Jika ditindaklanjuti, industri ekonomi kreatif berpotensi menyumbangkan devisa negara hingga bernilai triliunan.
Pernyataan itu diungkapkannya dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Belajarah dari pengalaman Pemerintah Singapura yang berhasil memanfaatkan agenda konser Taylor Swift selama enam hari.Ia meyakini Indonesia pun bisa melakukan tindakan yang sama.
“Selama beberapa hari, berturut-turut, (konser Taylor Swift yang) diadakan di negara Singapura bisa sangat nge-boost PDB dari negara tersebut hingga mencapai 4-12 triliun rupiah. Dari (informasi) yang saya baca dan itu hanya dari konser musik dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebenarnya, kita sudah sadar dari lama tapi mungkin belum ada tindakan nyata. Seharusnya, Indonesia bisa,” ungkap Ratih.
Politisi Fraksi Partai NasDem itu menegaskan segenap pemerintah, baik pusat dan daerah, saling berkolaborasi untuk memperkuat kredibilitas pariwisata. Khususnya pada bidang ekonomi kreatif. Sebab itu, dirinya turut mengingatkan kesiapan infrastruktur dan SDM pendukung pariwisata.
“Industri tourism juga harus melibatkan mulai dari perhotelan, transportasi, kuliner, dan lainnya. Jadi, industri ekonomi kreatif tidak bisa dianggap sebelah mata karena sangat bisa menumbuhkan roda ekonomi di negara. SDM kita punya (dan) SDA juga sangat mumpuni. Tinggal bagaimana sumber daya ini kita bisa mengelola dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.
Menindaklanjuti hal itu, Kemenparekraf berencana akan memfasilitasi berbagai konser dan event internasional melalui Indonesia Tourism Fund 2024 dengan anggaran sebesar Rp2 triliun.
Selain itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga menemui para pejabat di Kementerian Perdagangan Singapura untuk menjajaki potensi kolaborasi dalam menghadirkan konser-konser musisi kelas dunia dan event berkelas internasional lainnya di Indonesia.
Diketahui, Singapura bisa melakukan konser eksklusif Taylor Swift ini karena mereka memiliki visi ekonomi yang panjang. Mereka menyadari kekuatan mereka ada di bidang jasa. Apalagi setelah tahun lalu sektor manufaktur tumbuh negatif lebih dari 4 persen dan nilai ekspornya turun lebih dari 20 persen.
Hanya sektor jasa yang tumbuh positif dan karena terjadi di semua bidang, mulai dari komunikasi, transportasi, perdagangan, perhotelan, hingga restoran; itulah yang membuat ekonomi Singapura masih bisa tumbuh positif tahun lalu.