Indoposnewsid_Komisi E DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Dinas Pendidikan (Disdik) DKI membahas perihal petunjuk teknis Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2024-2025.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Eva Farhi Qolbina meminta Dinas Pendidikan mengaktifkan seluruh saluran komunikasi sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP dan SMA dimulai awal bulan depan.
Elva menemukan beberapa call centre atau telepon Posko PPDB belum bisa dihubungi. Padahal sudah banyak orangtua murid yang butuh informasi tentang PPDB.
“Tadi saya coba-coba nih layanan informasi PPDB, saya coba yang di Jakarta Pusat di SMKN 1 Jakarta Pusat 1 itu ada telepon dan whatsapp tapi nomornya enggak bisa dihubungi. Kalau yang di wilayah Jakarta Pusat 2 ini nyambung tapi enggak ada yang angkat,” ujar Elva di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/5).
Tak hanya call centre, namun website peta zonasi juga dinilai belum optimal. Sebab informasi mengenai zonasi belum tersedia.
Menurut dia, hal itu membuktikan bahwa masih ada kendala teknis pada masa Pra PPDB 2024.
“Jadi harapannya ini sebelum dibuka itu PPDB 2024, websitenya bisa dibuka oleh masyarakat supaya masyarakat juga tahu. Informasi-informasi teknis itu kalau bisa ditampilkan di website, itu memudahkan kita semua, orang tua juga paling tidak punya informasi awal,” kata Elva.
Dia menambahkan, secara konsep PPDB 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sudah baik. Hanya saja, masih banyak teknis yang harus dibenahi agar memudahkan masyarakat.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria serta dihadiri oleh Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo beserta jajaran di ruang rapat komisi.
Iman mengatakan rapat kerja digelar untuk mendengar penjelasan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta seputar persiapan PPDB tahun ajaran 2024 – 2025.
“PPDB DKI Jakarta tahun ajaran 2024 – 2025 sudah sesuai aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek. Tidak ada yang diubah. Dewan ingin mengetahui persentase dari jalur prestasi, zonasi, afirmasi, semuanya sama dan kelemahan apa yang sudah diperbaiki sehingga ke depannya tidak ada permasalahan lagi,” kata Iman Satria.
Ia juga meminta dibentuknya pelayanan call center pada PPDB DKI tahun ajaran 2024 – 2025 sehingga warga saat menemui permasalahan dapat berkomunikasi secara langsung.
Menurut Imam, persentase PPDB DKO melalui jalur zonasi dan afirmasi yang telah mencapai 75 persen sudah sangat ideal untuk memberikan kesempatan siswa dari keluarga kurang mampu untuk diterima sekolah negeri.
Sementara, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo menambahkan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan PPBD tahun ajaran 2024 – 2025. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas secara struktur dan masif.
“Kami meminta dukungan semua pihak agar pelaksanaan PPDB DKI tahun ajaran 2024 – 2025 berjalan baik,” katanya.