Indoposnewsid_Yayasan Bulir Padi (YBP) dan Universitas Terbuka (UT) bermitra dalam Program Beasiswa Muda Mandiri Universitas YBP.
Inisiatif baru YBP ini memberikan beasiswa kepada anak binaan YBP (Anak Bina Bulir Padi) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah sehingga mereka dapat meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pekerjaan layak.
YBP bermitra dengan UT yang menghadirkan biaya kuliah terjangkau dan fleksibilitas waktu. Sehingga memudahkan anak binaan untuk kuliah sambil bekerja guna memenuhi kebutuhan finansial keluarga.
Ketua Yayasan Bulir Padi Tia Sutresna mengungkapkan hasil assessment YBP terhadap Anak Bina Bulir Padi yang telah lulus SMA/SMK/Sederajat, 21% anak binaan ingin melanjutkan ke jenjang kuliah, dengan rata-rata kenaikan 4,3% setiap tahun. Namun, banyak dari mereka yang tidak dapat melanjutkan ke universitas karena keterbatasan biaya.
“Tingginya semangat Anak Bina Bulir Padi untuk melanjutkan pendidikan memotivasi kami untuk meluncurkan Program Beasiswa Muda Mandiri Universitas. Program ini merupakan ekspansi dari Program Beasiswa Muda Mandiri yang selama 21 tahun terakhir telah memberikan bantuan finansial berupa pembayaran SPP dan non-SPP dari SD hingga SMA/K,” lanjut Tia.
Sebagai bagian dari pilar kerja Keunggulan Akademik YBP, program ini terbuka bagi Anak Bina Bulir Padi dan Alumni Bulir Padi.Memberikan bantuan finansial atau insentif melalui subsidi biaya kuliah agar mereka dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas sesuai keinginan mereka.
Sebagai mitra, UT akan memberikan informasi dan materi tentang tata cara pendaftaran mahasiswa baru serta pendampingan kepada Anak Bina Bulir Padi dalam proses pendaftaran dan studi. YBP juga akan menerima informasi kemajuan studi Anak Bina Bulir Padi dari UT.
Direktur Universitas Terbuka Jakarta Edward Zubir mengatakan Universitas Terbuka selalu membuka peluang bagi siapa saja untuk turut membangun bangsa melalui pendidikan.
“Beasiswa yang diberikan YBP patut dicontoh organisasi lainnya untuk turut serta dalam meningkatkan pemerataan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan adalah hak segala bangsa, yang artinya seluruh masyarakat Indonesia punya hak untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya tanpa terkendala status sosial ekonomi,” jelasnya.
Edward berharap kerja sama sinergis antara UT Jakarta dengan YBP dapat menjadi momentum penting yang merefleksikan suatu gerakan dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia. Agar ke depannya menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, inovatif sehingga dapat membantu peningkatan taraf hidup keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Bantuan biaya kuliah diberikan selama maksimal empat tahun kuliah melalui sistem perpanjangan beasiswa di setiap semester. Besaran beasiswa didasarkan pada nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) siswa untuk memotivasi prestasi.
Donatur YBP, yang dapat menjadi Sponsor Anak Bina Bulir Padi tetap, akan menerima laporan kemajuan pendidikan mahasiswa yang disponsori secara berkala.
Amanda Dwi, Penerima Beasiswa Universitas YBP menceritakan bagaimana bantuan beasiswa yang ia terima dari YBP sejak kelas 2 SMK telah membantunya.
“Berkat YBP, saya dapat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Saat ini, saya bekerja paruh waktu sebagai admin di sebuah UMKM sambil kuliah sebagai mahasiswa UT jurusan Hukum. Impian saya adalah bisa mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang baik dan karir yang menjanjikan setelah meraih gelar sarjana,” ungkap Amanda.
Sebagai bagian dari Program Beasiswa Muda Mandiri Universitas, YBP juga menjalankan Program Mentorship Universitas yaitu bimbingan belajar dan pendampingan persiapan UTBK SNBT (Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tertulis) untuk Anak Bina Bulir Padi dan Alumni Bulir Padi yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas setelah tamat SMA/K.
Relawan YBP berperan sebagai mentor untuk memberikan bimbingan dan mengajarkan materi. Sebanyak 26 Anak Bina dan Alumni Bulir Padi telah mengikuti Program Mentoring Universitas sejak pertama kali dimulai awal tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah penduduk Indonesia per Februari 2024 adalah 281,6 juta jiwa, dengan hanya 8% atau 22.691.407 jiwa yang telah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.
Selain itu, data BPS 2023 menunjukkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia masih rendah, hanya 31,45%, dibandingkan APK global 40% dan APK regional (Malaysia 43%, Thailand 49,29%, Singapura 91,09%).
Pembiayaan menjadi salah satu faktor utama rendahnya APK PT di Indonesia, dan perlu adanya pemetaan untuk mengatasi masalah ini menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).