Indoposnewsid_Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menggelar sosialiasi Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di kota Medan, Sumatra Utara yang dilaksanakan pada Kamis (6/7/2024).
Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menjaring para pelaku usaha ekspor di kota Medan dan sekitarnya untuk berpartisipasi pada TEI 2024.
“Pelaksanaan TEI 2024 akan memudahkan para pelaku usaha ekspor untuk menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh dunia. TEI 2024 akan mendatangkan buyers dari 115 negara.
TEI juga merupakan platform promosi perdagangan yang menampilkan produk yang beragam dan kompetitif. Para eksportir tentunya dapat membangun dan memperkuat jejaring (networking) dengan para pelaku usaha lainnya,” ujar Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid dikutip dari siaran pers Kemendag, Jumat (7/6/2024).
TEI ke-39 tahun 2024 mengangkat tema “Build Strong Connection with The Best of Indonesia”. TEI merupakan pameran rutin berskala internasional yang menghadirkan buyers potensial dari luar negeri untuk bertemu dengan eksportir potensial dari Indonesia. TEI 2024 menampilkan berbagai produk terbaik Indonesia dalam tiga zona, yaitu Zona Food, Beverages and Agricuture Products; Zona Manufacture Products; dan Zona Home Living, Fashion & Services. TEI 2024 ditargetkan diikuti lebih dari 1.000 pelaku usaha, serta dihadiri 5.000 buyer dan 30.000 pengunjung.
Sosialisasi TEI 2024 didukung oleh PT Debindomulti Adhiswasti. Hadir dalam sosialisasi tersebut, yaitu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Sumatra Utara Mulyadi Simatupang; 50 eksportir; dan pelaku usaha berorientasi ekspor. Provinsi Sumatra Utara dipilih sebagai tujuan sosialisasi karena perannya dalam aktivitas ekspor dan impor terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Pada sosialisasi tersebut, Miftah menyampaikan adanya potensi besar untuk mengembangkan pasar ke negara-negara Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS) dan negara-negara menuju ekonomi maju (Emerging Countries).
“Pada 2025, paritas daya beli (purchasing power parity) dan standar hidup di negara BRICS dan emerging countries diproyeksikan meningkat sehingga mendorong peningkatan kemampuan daya beli konsumen,” ujar Miftah.
Miftah menyampaikan, Kemendag terus melakukan upaya untuk mendorong para pelaku ekspor agar dapat lebih berkembang.
“Beberapa hal yang dilakukan Kemendag, khususnya Ditjen PEN adalah dengan meningkatkan kapasitas (capacity building), mendorong adaptasi produk, dan memasuki pasar (market entry) melalui promosi ekspor kepada para pelaku ekspor,” ujarnya.