Pupuk Kujang, anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), berupaya mendukung kebutuhan pupuk dengan berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan peningkatan efisiensi produksi dan memastikan pasokan gas bumi.
Saat ini, Pupuk Kujang mengoperasikan dua pabrik: Kujang-1A yang berdiri sejak 1978 dan Kujang-1B yang beroperasi sejak 2006.
Untuk itu Pupuk Kujang berencana membangun pabrik baru, Kujang-1C, untuk menggantikan pabrik Kujang-1A yang sudah tua dan kurang efisien.
Rencana pembangunan Kujang-1C ini akan dimasukkan ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
“Kami selalu berupaya untuk menghasilkan pupuk yang terjangkau untuk petani, sehingga kami mengambil langkah pengembangan pabrik baru Kujang-1C yang lebih efisien dari pabrik Kujang-1A yang sudah tua,” kata Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono dalam keterangannya Selasa (25/6/2024).
Pada Forum Gas Bumi 2024 pada 19-21 Juni lalu di Bandung. Pupuk Kujang menandatangani nota kesepahaman dengan Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML) terkait suplai gas jangka panjang untuk mendukung pembangunan pabrik baru Kujang-1C.
Penandatanganan MoU ini dilakukan pada Jumat (21/6/2024) di Bandung, dengan dukungan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
HCML akan menyuplai gas bumi sebesar 48 BBTUD selama 20 tahun melalui jalur pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem).
Pembangunan pipa Cisem tahap II, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) inisiatif Pemerintah melalui Kementerian ESDM, akan menghubungkan sistem pasokan gas di bagian barat dan timur Pulau Jawa, meningkatkan keandalan pasokan gas di wilayah tersebut.
“Dengan dukungan infrastruktur gas dari Pemerintah, kepastian suplai gas HCML yang didorong oleh SKK Migas, serta bantuan dari Pupuk Indonesia, kami siap menjalankan proyek pembangunan pabrik baru Kujang-1C,” kata Maryono.