Soeharto Memimpin Selama 32 Tahun, Tutut Minta Maaf Jika Ada Kesalahan

Indoposnewsid_Ketua MPR RI ke 16 Bambang Soesatyo menghadiri Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR dengan Keluarga Besar (alm) Presiden RI ke-2 Soeharto di Gedung Parlemen Jakarta, Sabtu (28/9/24). Dalam acara itu turut hadir putri Soeharto yaitu Siti Hardijanti Rukmana dan Siti Hediati Hariyadi.

Bambang Soesatyo mengatakan di dalam Sidang Paripurna MPR RI Akhir Masa Jabatan 1019-2024, pimpinan MPR RI menyatakan Ketetapan MPR Nomor XI/ MPR/1998, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Khususnya pada ketentuan pasal 4 yang secara eksplisit menyebutkan nama mantan Presiden Soeharto, dinyatakan sudah dilaksanakan. Tanpa mencabut Ketetapan MPR tersebut, maupun mengurangi makna yang termaktub secara umum dalam pasal 4 Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tersebut. Karena, MPR pasca amandemen keempat tidak lagi memiliki kewenangan membuat atau mencabut TAP.

“Pimpinan MPR bersepakat terkait dengan penyebutan nama mantan Presiden Soeharto dalam TAP MPR Nomor XI/MPR/1998, secara diri pribadi Bapak Haji Muhammad Soeharto, dinyatakan telah selesai dilaksanakan. Hal ini juga tercermin dari adanya pandangan akhir fraksi dan kelompok DPD RI, serta telah disampaikan di dalam Sidang Paripurna MPR RI Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada tanggal 25 September 2024,” kata Bamsoet.

Sementara itu Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto dalam sambutannya menyampaikan minta maaf apabila ada kesalahan yang dilakukan ayahnya saat memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Menurutnya, semua hal itu terjadi karena kesadaran dan juga rasa menghargai kepada bapak Soeharto yang selama ini telah memimpin bangsa dan negara ini selama 32 tahun.

“Memang manusia itu tidak ada yang betul selalu ya, pasti ada salahnya. Untuk itu kami mohon maaf kalau selama ini bapak ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama memimpin. Bahwa apa yang dilakukan Soeharto saat itu demi kepentingan bangsa dan negara,” ucap Tutut.

Siti Hediati Hariyadi atau Titiek mengatakan jasa yang diberikan Soeharto kepada Indonesia adalah hasil kerja sama dari seluruh pejabat di bawah kepemimpinan-nya.

“Kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Kita juga tidak bisa melupakan apa yang sudah bapak lakukan selama 32 tahun memimpin. Yang telah beliau lakukan semua itu adalah kerja sama semua para pejabat pejabat di bawah pimpinan beliau,”ungkapnya.