Indoposnewsid_Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco meminta Pemprov DKI menggencarkan simulasi dan penyuluhan mitigasi gempa megathrust dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan warga Jakarta menghadapi bencana.
Ia meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) berkolaborasi melakukan simulasi dan edukasi terkait dampak dari gempa bumi.
“Simulasi semacam pemberitahuan atau koordinasi dari semua badan, lembaga pemerintah untuk masyarakat harus disiapkan. Jangan sampai kita tidak ada persiapan, walaupun kita tidak berharap itu terjadi,” ujar Baco di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/30).
Basri Baco melalui keterangan resmi menilai, simulasi gempa megathrust merupakan langkah penting dalam upaya mitigasi bencana global. Dengan memahami potensi bahaya, dapat meminimalisasi dampak buruk dan kerugian yang ditimbulkan akibat gempa Megathrust.
“Persiapan atau simulasi itu harus kita lakukan sebaik-baiknya demi mengurangi dampak akibat Megathrust,” kata Baco.
Oleh karena itu, ia mendorong BPBD bersama stakeholder terkait menggelar simulasi gempa megathrust di perkantoran gedung-gedung tinggi.
Tujuannya untuk memastikan kesiapsiagaan sejak dini jika benar-benar terjadi bencana gempa. Termasuk proses evakuasi, harus dipahami seluruh pegawai yang berada di Jakarta.
Selain itu, penting bagi gedung-gedung bertingkat untuk menyediakan jalur evakuasi yang memadai, mudah diakses dan bebas hambatan, hingga memiliki ruangan berkumpul yang aman bagi para penggunanya.
“Terutama di gedung-gedung tinggi supaya dicek kesiapan tangga darurat, alat pemadam kebakarannya, dan lain-lain,” imbau Baco.
Sebagai informasi, sumber-sumber gempa yang berpotensi berdampak pada Jakarta di antaranya, Sesar Baribis potensi kekuatan Magnitudo (M) 6,5, Sesar Lembang potensi M6,8 dan Sesar Cimandiri potensi M6,7.
Selain itu, satu sumber gempa dari subduksi megathrust di Selat Sunda (Banten) dengan potensi M8,7.
Kemungkinan terbesar potensi gempa yang dapat merusak Jakarta adalah berasal dari zona subdukti selatan Banten dengan Magnitude 8,7 berdurasi 15 detik dan bahaya primernya adalah runtuhnya gedung atau bangunan.