Indoposnewsid_Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Megantara Edupark, berlokasi di Jalan dr Setiabudi Pamulang Timur, Pamulang Kota Tangsel diresmikan. TBM ini menjadi bagian yang ke 139 tersebar di wilayah Kota Tangsel, Selasa (11/6/2024).
Tutut hadir, Camat Pamulang Mukroni, Lurah Pamulang Timur Ade Heri Sutiawan, pengurus TBM Megantara serta para tamu undangan.
Dewan Pembina Masyarakat Gemar Membaca (Magma) Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan komunitas masyarakat membaca yang didirikan sejak 2010 terus bertambah mencapai 139. Dirinya berharap TBM ini dapat menjadi contoh untuk lahirnya TMB-TBM yang ada di wilayah Pamulang dan sekitarnya. Lebih luas lagi seluruh wilayah Tangsel dan Banten pada umumnya.
“Semoga TBM ini menjadi pintar dan cerdas lagi. Insya Allah menjadi contoh. Karena tempatnya luar biasa. Biasanya di emperan rumah, ini di taman dengan pepohonan rindang,” imbuh bakal calon Gubernur Banten itu, Airin Rachmi Diany.
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni berdirinya TBM dapat mendorong minat baca masyarakat. Kalau masyarakat ujug-ujug datang ke perpustakaan, persyaratannya banyak, harus jadi member, kalau pinjam perlu ada jaminannya, jika terlambat juga dikenakan denda. Pokoknya rumit.
“Maka sangat jelas dengan hadirnya TMB dapat mendorong minat baca sekaligus budaya baca. Karena tidak usah repot-repot urus ini dan itu. Cukup datang bisa baca di tempat,” ia mencontohkan
Sementara itu, Ketua Magma Kota Tangsel Herlina Mustikasari menyampaikan belum lama ini mengikuti rakornas perpustakaan se Indonesia yang dihadiri Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sekaligus bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Perpusnas ke-44. Kiblat perpustakaan di Indonesia ini lahir pada 17 Mei 1980, yang kemudian dijadikan sebagai Hari Buku Nasional.
“Maka saya melihat visi Perpusnas sejak 44 tahun lalu adalah menumbuhkan minat baca. Hingga kini visi dan misi itu tidak bergeser. Artinya apa? Bahwa kebutuhan masyarakat yang literat tidak berubah hingga kini meski benturan gadget dll. Tapi buku menjadi perhatian dari negara untuk masyarakat,” ujarnya saat peresmian TBM Megantara dengan konsep ruangan terbuka.
Lanjut ia, minat baca masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan. Sehingga sebagai orang tua memikul tanggung jawab cukup berat bahkan menjadi pekerjaan rumah karena upaya bagaimana mendidik anak cinta membaca itu menjadi satu keharusan dan terus menerus.
Dirinya menceritakan pengalaman berharga saat membuka TBM di lingkungan perumahan elit, Bintaro Jaya. Bermula saat tiba di lingkungan rumah-rumah gedong dengan mobil-mobil mewah. Dirinya mengira bakal sepi jika didirkan TBM. Justru sebaliknya dari laporan yang diterima anak-anak antusias datang.
Jika biasanya TBM di kampung-kampung yang notabene anak-anak tidak pernah bermimpi ingin memiliki buku bagus, hanya cukup dengan bacaan buku pelajaran sekolah. Dengan TBM mereka bisa berselancar mencari kesukaan mereka. “Maka manfaatkanlah TBM ini,” pesannya.
Kini TBM Tangsel berkibar di nasional, tentu berkat kegigihan, sudah ketiga kalinya mewakili Banten lomba TBM. Menurut wanita berparas kalem ini minat baca lemah bukan karena tidak ada motivasi dalam setiap anak.
“Tapi karena akses ke koleksi bukunya kurang. Ini yang menjadi problem dan hari ini adalah solusi dengan membuka TBM,” tukasnya. (din)