Indoposnewsid_Buntut terjadi kericuhan, aktivitas operasional angkutan tambang atau truk tanah pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten dihentikan sementara. Upaya itu dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) guna menghindari terjadinya konflik di tengah masyarakat.
Selain menghentikan aktivitas, saat ini pihaknya akan melakukan beberapa langkah pengawasan dengan menambah jumlah posko-posko pemantauan serta membangun personel di lapangan guna mencegah kendaraan tambang kembali melanggar jam operasional.
“Untuk menjaga situasi, kami akan menertibkan jam operasional dengan menghentikan sementara waktu aktivitas kendaraan truk itu,” kata Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono di Tangerang, Jumat (8/10).
Dilansir dari antara, dia menjelaskan akan membangun speed trap atau alat pembatas kecepatan yang dipasang di jalan raya untuk mengatur laju kendaraan. Ada juga akan dipasang portal pembatas.
Dalam hal ini, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang segera melakukan evaluasi terkait peraturan bupati (perbup) yang mengatur pemberlakuan jam operasional kendaraan tambang di wilayahnya tersebut.
“Jadi perbup akan ditindaklanjuti menjadi peraturan daerah (perda), dan dengan menindaklanjuti aturan itu aturan jam operasional itu semakin ditegakkan,” katanya.
Andi menambahkan dalam waktu dekat ini pihaknya bersama instansi lintas sektor bakal segera melakukan koordinasi untuk membahas terkait penerapan aturan atau kebijakan tentang pengawasan kendaraan tambang tersebut.
“Kami akan koordinasi lintas sektor, karena ini melibatkan daerah-daerah lain yang berkaitan dengan asal angkutan tambang itu,” kata dia.
Sementara itu Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy menambahkan dari hasil kesepakatan bersama antara warga, pemda, dan Polri, akan menghentikan sementara waktu operasional kendaraan truk tambang selama tiga hari ke depan, guna menjaga situasi tetap kondusif selama waktu tersebut.
“Saat itu situasi sedang memanas. Wakapolres kita jadi korban lemparan anarkis dari warga saat itu,” ujarnya.
Ia mengungkapkan sebagai langkah antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka pihaknya bersama pemda akan melakukan operasi besar-besaran guna menegakkan aturan jam operasional kendaraan tambang tersebut.
“Kami sepakati keinginan warga, kalau tiga hari ke depan dalam masa berkabung, tidak ada truk yang melintas sebagai memberikan empati ke korban. Langkah ke depan dalam rangka melakukan penertiban jam operasi truk yang melintas di sini,” kata dia.
Sebelumnya warga Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang merusak dan memblokir jalan yang menyebabkan 100 lebih angkutan kendaraan tambang proyek pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 tidak dapat melintas dan menyebabkan kemacetan.
Aksi ini dilakukan atas keresahan masyarakat terhadap aktivitas kendaraan tambang yang sudah banyak menimbulkan korban.