Debat Perdana Pilgub DKI Jakarta Bahas Isu Transisi Ibu Kota

Indoposnewsid_Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan debat perdana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 membahas isu krusial tentang transisi Jakarta sebagai ibu kota menjadi kota global.

“Debat pertama ini menjadi momentum yang luar biasa di mana pasangan calon berdebat terkait isu-isu krusial transisi Jakarta dari daerah khusus ibu kota menjadi kota global,” kata Wahyu saat membuka debat pertama Pilkada Jakarta di JI-Expo Kemayoran Jakarta, Minggu malam.

Wahyu mengatakan bahwa demokrasi yang berkualitas berkorelasi positif terhadap dua hal, yakni adanya penghargaan terhadap hak asasi manusia (HAM) dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Dilansir dari antara visi, misi dan program kerja yang disampaikan masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta melalui debat ini diharapkan memberi pertimbangan bagi para pemilih saat hari pemungutan suara pada 27 November 2024.

“Visi dan misi, dan program kerja yang akan disampaikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tujuannya memberikan pertimbangan kepada pemilih agar pemilih bisa menjatuhkan pilihannya, di tempat pemungutan suara pada 27 November mendatang,” kata Wahyu.

KPU DKI Jakarta menggelar debat pertama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam.

Peserta debat tersebut adalah pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

Tema yang diangkat dalam debat perdana yakni Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global.

Adapun KPU DKI Jakarta menjadwalkan debat tahap dua dari calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta pada 27 Oktober yang dilanjutkan debat ketiga pada 17 November.

Selain itu, Ridwan Kamil menyampaikan soal kelestarian budaya, Jakarta memang simpul dari segala budaya, tapi budaya Betawi sebagai kearifan lokal, tentunga akan dahulukan dengan membangunnya.

Untuk sumber daya manusia (SDM) di Jakarta, lanjut dia, SDM yang ada harus siap menghadapi persaingan global menuju Indonesia emas 2045.
Terkait generasi Z, pihaknya akan bersama-sama dengan generasi Z dalam mengatasi kesulitan dan harapan tentang pekerjaan ekspresi budaya.

Sementara itu Pramono Anung mengatakan, impiannya sebagai penghormatan kepada nama besar Benyamin Sueb. Ia akan menyelenggarakan Benyamin S Awards.
Benyamin S Awards merupakan singkatan dari bersih, aman, nyaman, indah dan sejahtera. Dia adalah salah satu seniman besar Betawi yang kebetulan karakternya sangat lekat dengan Bang Doel, anak ideologi Benyamin Sueb.

Lain halnya yang disampaikan Dharma Pongrekun. Ia mengatakan bahwa untuk visi memimpin Jakarta lima tahun ke depan yaitu menjadikan Jakarta, sebagai pusat perekonomian nasional dan global yang aman dengan melalui reformasi jati diri untuk mewujudkan rakyat yang beradab agar menjadi makmur. Terdapat tujuh di antaranya yaitu mewujudkan transformasi Jakarta sebagai pusat keunggulan pada tatanan nasional, regional dan global yang aman dan beradab.