Indoposnewsid_Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform e-Bank Sampah Jakarta. Platform digital berbasis website banksampah.jakarta.go.id ini dirancang untuk mempermudah pengelolaan bank sampah sekaligus mendorong warga Jakarta terdaftar sebagai nasabah bank sampah sebagai upaya pengurangan sampah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan bagi warga yang aktif memilah sampah dan bertransaksi di bank sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, peluncuran platform ini bertujuan memperkuat sistem bank sampah di Jakarta.
“Dengan e-Bank Sampah Jakarta, semua bank sampah yang ada dapat terintegrasi sehingga mempermudah pelayanan, pelaporan data dan penyebaran informasi terkait lokasi serta harga sampah yang berlaku,” kata Asep dalam keterangannya.
Asep menyampaikan, platform ini bisa memfasilitasi warga yang ingin mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah bank sampah dan para warga diimbau untuk segera mendaftar melalui platform ini.
Menurutnya, mendaftar di e-Bank Sampah Jakarta adalah langkah awal untuk mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan.
“Kami harap seluruh warga dapat memanfaatkan sistem ini dan memilih menjadi nasabah bank sampah terdekat dari tempat tinggal masing-masing,” kata Asep.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa aturan teknis yang perlu diikuti warga. Di antaranya, mereka diwajibkan untuk menjadi nasabah aktif di bank sampah yang terdaftar.
“Selain itu, jika sudah ada seorang dalam ID Rumah Tinggal yang menjadi anggota aktif bank sampah, maka seluruh rumah tinggal tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan,” ucapnya.
Asep mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembentukan 3.020 unit bank sampah baru, reaktivasi 1.980 unit bank sampah yang sebelumnya tidak aktif, serta optimalisasi 1.431 unit bank sampah yang sudah berjalan.
Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup yang mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penguatan bank sampah.
Ia menyampaikan, platform e-Bank Sampah Jakarta juga memungkinkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap operasional bank sampah di wilayah DKI Jakarta.
“Dengan integrasi data, evaluasi terhadap keberhasilan bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah juga dapat dilakukan dengan lebih akurat,” jelasnya.
Asep menilai, sistem ini adalah solusi digital untuk mengoptimalkan pengurangan sampah dari sumbernya. Diharapkan, warga Jakarta lebih terlibat aktif dalam pengurangan sampah.
Dengan memilah sampah dan menjadi nasabah bank sampah, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi,” katanya