Indoposnewsid_Indonesia dan Cina kolaborasi untuk menjelajah ke dalaman laut di Palung Jawa dengan menggunakan kapal riset Tan Suo Yi Hao. Kegiatan China-Indonesia Joint Dive Expedition to Java Trench itu menggunakan kapal induk dari kapal selam berawak tersebut.
Kapal itu sudah berhasil melakukan penyelidikan ilmiah laut dalam di Palung Mariana. Lokasinya terdalam berada dikerak bumi di Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam.
Menko Marves Luhut menjelaskan, Indonesia tidak memiliki fasilitas untuk menjelajah ke dalaman laut sehingga dengan adanya kolaborasi tentu sangat menguntungkan.
Ia pun meyakini bahwa kolaborasi itu merupakan upaya berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan data yang dihasilkan menjadi milik Indonesia sepenuhnya.
“Kerja sama dengan Cina itu akan menjadi katalis untuk mengungkap potensi tersembunyi dari dasar laut Indonesia, sehingga sangat penting untuk dilaksanakan. Mungkin nantinya kita bisa menemukan jenis material baru untuk pengobatan, atau bahkan biota baru,” kata Luhut dalam keterangannya.
Menko Marves Luhut menambahkan bahwa kolaborasi yang dilakukan akan memperkuat penelitian, teknik, dan kemampuan kapal laut dalam Indonesia.
Kolaborasi eksplorasi ini menjadi solusi untuk penguatan tersebut.Bahwa 75 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut, namun hanya 19 persen dari wilayah tersebut yang telah dipetakan, dan hanya sebagian kecil yang telah dieksplorasi.
“Dan 62 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir dan sebagian besar termasuk dalam kategori miskin. Oleh karena itu, kami berupaya keras untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah di wilayah tersebut, salah satunya melalui pengembangan rumput laut,” ungkapnya.
Kapal riset Tan Suo Yi Hao memiliki panjang 94,45 meter dan lebar 17,9 meter. Memiliki mesin utama 12.000 tenaga kuda dan jangkauan 10.000 mil laut. Rencananya juga akan melakukan kegiatan riset yang berlokasi di Samudera Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Lombok. Lokasi itu merupakan salah satu palung terdalam di Samudera Hindia dengan kedalaman mencapai sekitar 7.192 meter.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, laut Indonesia belum sepenuhnya di eksplorasi. Melalui perwakilan BRIN dan beberapa Universitas di Indonesia dan bekerja sama dengan Institute of Deep Sea Science and Engineering – China Academy of Sciences (IDSSE-CAS) Tiongkok. Misi riset ini adalah memanfaatkan Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao dengan membawa wahana kapal selam berawak (HOV) Fendhouze. Dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter. Sekaligus memecahkan rekor penyelaman terdalam yang akan dilakukan oleh Indonesia.
Tim tersebut berhasil mengumpulkan sejumlah besar sampel yang diambil dari gambar dan video definisi tinggi lewat HOV Fenfouzhe. Sampel-sampel ini punya banyak potensi untuk diteliti, dari mulai megathrust, aplikasi di obat-obatan, dampak perubahan iklim, dan lainnya.
Luhut berharap riset ini mampu menemukan potensi produk dan solusi inovatif untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bio-teknologi, dan yang paling penting adalah peluang untuk mempelajari potensi gempa dan tsunami dalam kaitannya dengan sistem penanggulangan kebencanaan.