Indoposnewsid_Ketua Umum Kowani periode 2014-2019 dan 2019-2024 Dr Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan bahwa sejumlah program yang diusung oleh organisasinya merupakan program yang berkelanjutan dan banyak bermanfaat bagi bangsa.
“Kowani juga menjadi anggota UN/PBB yang mendapatkan special consultative status of the ECOSOC sejak 1998. Yang berarti bahwa, anggota organisasi Kowani, BKOW dan GOW secara tidak langsung adalah bagian dari besarnya Kowani,” kata Giwo dalam keterangan resmi.
Sejumlah program tersebut adalah gerakan ibu bangsa percepatan penurunan stunting, berwakaf, antitembakau/zat adiktif. Gerakan ibu bangsa untuk jaminan sosial ketenagakerjaan, pemberdayaan UMKM perempuan melalui Kowani Fair, gerakan ibu bangsa menolak LGBT di Indonesia hingga mendorong kepemimpinan perempuan.
Dalam satu dekade kepemimpinannya, Giwo melihat Kowani terus berkembang sampai bisa menjadi organisasi perempuan yang terbesar dan tertua di Indonesia yang mewadahi 111 anggota organisasi di tingkat pusat dengan lebih dari 100 juta anggota perempuan dari seluruh Indonesia.
Selain itu, Kowani juga selalu bermitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Di tingkat regional, Kowani menjadi inisiator berdirinya ASEAN Confederation of Women’s Organizations (ACWO) sejak 1981 dan menjadi salah satu anggota International Council of Women (ICW) di tingkat internasional.
Sebelumnya, dalam Kongres XXVI Kowani 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (4/12), Giwo menuturkan program-program yang telah dijalankan oleh organisasi masyarakat yang berfokus pada perempuan tersebut, dapat mendukung pemerintah mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dalam rangkaian Kongres XXVI Kowani 2024 terpilih Nannie Hadi Tjahjanto sebagai Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2024-2029.
Nannie mengungguli dua kandidat lainnya yakni, Marlinda Irwanti Poernomo, dan Masyitoh Chusnan.
Secara langsung Ketua Umum Kowani 2019-2024 Giwo Rubianto Wiyogo menyerahkan bendera pataka kepada Nannie, disaksikan para anggota Kowani yang berjumlah 111 organisasi perempuan di Indonesia.
Istri mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto itu dikenal memiliki rekam jejak yang panjang sebagai tokoh perempuan inspiratif. Ia juga konsisten mendukung pemberdayaan perempuan.
“Ada kepercayaan besar yang diberikan perempuan Indoneaia kepada saya dalam memimpin Kowani ini,” kata Nannie
Dia menjelaskan Amanah ini adalah tanggung jawab besar.
“Kita dapat menjalankan karena komitmen bersama ingin membawa Kowani, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bersama kita bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan perempuan sebagai pilar utama pembangunan bangsa,” katanya.
Salah satu prioritas yang akan dijalankan adalah penguatan pendidikan perempuan, pengembangan kewirausahaan perempuan serta kolaborasi lintas sektor untuk mendukung kesetaraan gender.
Menurutnya, pemberdayaan perempuan Indonesia harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
“Kita akan bersama-sama membuat program-program kerja yang tepat sasaran untuk bagaimana perempuan Indonesia lebih tangguh, berdaya, dan cerdas, sehingga bisa menghasilkan generasi-generasi emas bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Nannie mengapresiasi semua calon kandidat ketua umum dan beberapa tokoh perempuan yang telah mendukungnya menjadi salah satu calon Ketua Umum Kowani.
“Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua calon kandidat dan beberapa tokoh perempuan yang telah mendukungnya menjadi salah satu calon Ketua Umum Kowani,” ucapnya.
Dukungan terhadap Nannie mengalir dari berbagai pihak. Para anggota menyampaikan keyakinan di bawah kepemimpinan Nannie, Kowani akan makin solid dalam mewujudkan visi pemberdayaan perempuan yang inklusif dan berdaya saing.