Indoposnewsid_Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga guna mempersiapkan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam memastikan liburan yang aman dan memuaskan bagi masyarakat.
“Koordinasi yang solid antar pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama liburan Nataru,” ujar Risyapudin dalam keterangannya pada Rabu (23/10/2024).
Ia juga menyoroti beberapa titik rawan yang perlu diantisipasi, terutama ruas jalan dari Jakarta hingga Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, yang kerap mengalami kemacetan.
“Kemacetan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kepadatan di rest area, bottleneck di titik-titik tertentu, atau kemacetan di pintu tol masuk dan keluar,” jelasnya.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperoleh update terbaru dari setiap pemangku kepentingan terkait kesiapan mereka dalam menyambut libur Nataru 2024/2025. Informasi ini akan dijadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mengatasi tantangan selama libur panjang tersebut.
Risyapudin juga menambahkan bahwa operasi angkutan Nataru termasuk dalam program prioritas 100 hari sektor transportasi darat (Quick Win) Kementerian Perhubungan, yang mendukung visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden RI. Fokus utama dari operasi ini adalah meminimalisir kecelakaan dan mengurangi jumlah korban kecelakaan, sesuai dengan amanat Undang-Undang.
Selain itu, Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani, memaparkan bahwa dalam operasi Nataru mendatang, sebanyak 113 terminal tipe A dan 32.120 bus, termasuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP), bus sewa, serta angkutan pariwisata, akan disiapkan untuk masyarakat yang hendak berlibur.
Ada 11 lintas penyeberangan yang akan dipantau secara nasional, terdiri dari 21 pelabuhan penyeberangan, 149 kapal, dan 44 dermaga.
“Kami juga telah memasang perangkat AtMS di 21 simpang dan 12 ruas jalan di berbagai wilayah, termasuk Karawang, Indramayu, Cianjur, Cirebon, Brebes, hingga Yogyakarta, untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time,” kata Yani.
Pihak Kemenhub juga akan melakukan inspeksi keselamatan melalui rampcheck terhadap 10.000 kendaraan angkutan umum mulai 6 November hingga 20 Desember 2024 di terminal-terminal tipe A. Kegiatan ini akan bekerja sama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat serta Dinas Perhubungan setempat.
“Kami juga akan mengatur kawasan wisata selama Nataru dengan kebijakan khusus, seperti one way, contraflow, sistem ganjil-genap, dan penutupan area jika kapasitas maksimum telah terpenuhi,” tambahnya.