Indoposnewsid_Kolaborasi show antara Lux dan Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 merayakan kecantikan ragam wanita lintas generasi.
Lux juga mempersembahkan tiga perancang gaun karya desainer Pamela Usanto, Christie Basil, Wiki Wu. Peragaan busana itu sigelar dalam rangakaian JFW 2025 di Pondok Indah Mall, Jakarta Jumat (26/10/2024).
Persembahan Towards 100 Years of Lux Shaping Beauty and Confidence itu merayakan jelang 100 tahun Lux.
Sejumlah Bintang LUX dari beberapa generasi, mulai dari Ira Wibowo, Luna Maya, Isyana Sarasvati, serta sejumlah influencer dari Generasi Z yang berseri seperti Zsazsa Utari, Zsazsa Caesar, dan Aura Kharisma.
Para desainer menampilkan desain spesifik mulai dari The Golden Era pada dekade 1900-an, The Contemporary Era pada dekade 2000-an. Lalu menapak menuju masa yang akan datang dengan tema The Future Era pada tahun 2022-sekarang.
Menurut Erfan Hidayat selaku Skin Cleansing Indonesia Marketing Lead Unilever Indonesia.
“Inovasi dari LUX kami harapkan dapat mendukung perempuan tampil cantik dan percaya diri, terlebih melalui peragaan busana kolaborasi LUX dengan JFW,” dalam keterangan resmi.
Pamela Usanto mengusung koleksi Heirloom. Membawa gemerlap megahnya era keemasan industri mode dunia di era 1900-an. Dengan siluet klasik dan rantai aksesori kilap berlian ala The Great Gatsby dengan sentuhan modern.
Koleksi ini banyak mengambil inspirasi dari lukisan-lukisan bergaya Victoria dan bros-bros antik.
Selain itu Christie Basil membuktikan kepiawaiannya dalam berkreasi hingga mendapat Rekor MURI untuk “Fashion Show dengan Kreator Terbanyak” di tahun 2022.
Selain itu koleksi Christie Basil filosofi lilin.Tema ini menceritakan bagaimana seorang perempuan terkadang secara kias harus membakar dirinya untuk menerangi sekitarnya. Seperti lilin yang mengikis dirinya sendiri untuk menjadi sumber cahaya.
Konsep ini diterjemahkan ke dalam unsur desain ikat tali macrame serta kilauan untai swarovski memberi efek seolah lelahan lilin pada tubuh.
Sementara Wiki Wu menampilkan koleksi Demure Delulu. Demure yang berarti anggun dan delulu yang merupakan permainan gaul dari kata delusional. Memadukan gaun-gaun desain anggun kewanitaan dengan kreativitas delusional tanpa batas yang menjadi poin keunikan koleksi ini. Gaun-gaun dikenakan oleh 16 karakter wanita yang berbeda-beda.