Mengenal Helikopter AS565 MBe Panther, Perkuat TNI Al Dalam Misi Perdamaian PBB di Lebanon

Kecepatan Maksimum 306 km/jam, Mampu Beroperasi di Medan dengan Cuaca Ekstrem

***

Indoposnewsid_Latihan pratugas untuk Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kontingen Garuda XXVIII-P United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) akan dimulai pekan depan sebagai persiapan untuk mendukung misi perdamaian di Lebanon.

Helikopter AS 565 MBe Panther dengan registrasi HS-1306 dari Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal telah diberangkatkan pada Sabtu (26/10/2024) lalu.

Menuju Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda yang berpatroli di perairan Laut Jawa. Helikopter ini siap menjadi aset utama dalam misi Maritime Task Force, khususnya dalam mendukung tugas pengawasan dan evakuasi.

Dalam keterangan resmi, mengungkapkan latihan itu melibatkan personel helikopter berpengalaman, yaitu Kapten Laut (P) Arif Heri, Kapten Laut (P) Ardy Paath, Lettu Laut (P) Langgeng, dan Lettu Laut (P/W) Tuffa.

Mereka telah menjalani serangkaian persiapan, termasuk peninjauan dari Staf Operasi Markas Besar TNI Angkatan Laut (TNI AL), untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai situasi dalam misi.

Mayor Laut (P) Kuswoyo, selaku Komandan Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal, dalam pernyataannya pada Minggu (27/10/2024), menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan personel dan alutsista menghadapi tantangan di Lebanon.

“Helikopter Panther HS-1306 ini sebelumnya telah teruji dalam misi MTF di Lebanon, terutama selama pandemi. Dalam misi ini, helikopter Panther kembali menjadi andalan untuk operasi pengawasan dan evakuasi,” katanya.

Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, menyatakan bahwa para personel yang menjalani latihan ini akan menggantikan Satgas MTF XXVIII-O UNIFIL yang saat ini masih bertugas di Lebanon bersama KRI Diponegoro.

“Kami optimis bahwa mereka akan menjalankan tugas dengan dedikasi dan profesionalisme tinggi, berkomitmen demi perdamaian dunia,” tegasnya.

 

Helikopter Anti Kapal Selam Serbaguna

Helikopter AS 565 MBe Panther milik Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal tidak hanya dikenal sebagai helikopter anti-kapal selam serbaguna, namun juga handal dalam misi evakuasi medis udara yang kompleks.

Kemampuannya yang serba guna dan adaptif menjadikannya aset tak tergantikan bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dalam berbagai operasi maritim dan misi kemanusiaan.

Berdasarkan keterangan dari Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Puspen TNI AL) pada Minggu (27/10/2024), helikopter AS 565 MBe Panther ini didesain dengan teknologi canggih dan mampu beroperasi di medan dan cuaca ekstrem.

Keunggulan ini menjadikannya andalan dalam berbagai misi nasional dan internasional TNI AL.

Sebagai bagian integral dari satuan tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) sejak 2009, Panther telah memperkuat peran internasional TNI AL dalam misi perdamaian PBB di Lebanon. Setiap tahunnya, personel terlatih TNI AL dikerahkan untuk mengoperasikan helikopter ini guna mendukung stabilitas keamanan global.

Dengan dukungan dua mesin Turbomeca Arriel 2C turboshaft yang masing-masing bertenaga 635 kW (852 hp), helikopter ini memiliki rotor utama berdiameter 11,94 meter yang mampu mencapai kecepatan maksimum 306 km/jam dan ketinggian hingga 19.000 kaki. Dengan spesifikasi unggul ini, Panther dapat bergerak cepat dan lincah, cocok untuk misi anti-kapal selam serta evakuasi darurat di tengah laut.

Keandalan AS 565 MBe Panther dalam berbagai operasi membuatnya menjadi pilar utama kekuatan udara TNI AL.

Helikopter ini tidak hanya memperkuat pertahanan maritim Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya tangkal TNI AL dalam menjaga kedaulatan perairan nasional. Panther menjadi simbol kebanggaan dan komitmen TNI AL dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan laut, baik di kancah nasional maupun internasional.