Mengenang Sejarah ke Monumen Palagan Lengkong di BSD Serpong

Indoposnewsid_Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Saifullah Yusuf dan Gubernur Banten Andra Soni dalam acara mengenang sejarah ke Monumen Palagan Lengkong di BSD Serpong, Kamis (13/11).

Kegiatan itu juga diikuti ratusan siswa sekolah rakyat.

Para siswa diajak mengenal perjuangan para pahlawan dalam peristiwa yang disebut pertempuran lengkong, yaitu saat para taruna Akademi Militer Tangerang di bawah kepemimpinan Mayor Daan Mogot.

Mereka berusaha melucuti senjata dari pangkalan Jepang pada 25 Januari 1946.

“Hari ini kita berada di Palagan Lengkong, sebuah daerah yang menyimpan kisah keberanian dan kesetiaan. Palagan Lengkong menjadi saksi bahwa kemerdekaan tidak pernah datang sebagai hadiah, melainkan dipatri dengan darah para pemuda yang berani melawan takdir demi bangsanya,” kata mensos.

Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Meutia Farida Hatta Swasono, serta Pejabat Tinggi Madya Kemensos

Benyamin mengatakan, monumen yang merupakan salah satu cagar budaya di Kota Tangsel itu sudah menjadi lokasi wisata edukasi sejarah pertempuran para pejuang di Lengkong.

“Setiap tahun peringatan pertempuran Lengkong diperingati. Sekarang berkembang menjadi wisata sejarah termasuk anak-anak sekolah. Supaya mereka mengetahui Tangsel ini kota perjuangan,” kata Benyamin.

Benyamin menuturkan, saat ini cagar budaya Monumen Palagan Lengkong itu telah menjadi aset milik Pemerintah Kota Tangsel.

“Sekarang asetnya menjadi aset kita, sudah ada di dalam neraca aset kita. Nanti akan kita tindak lanjuti dengan pembangunan-pembangunan yang lain,” tutur Benyamin.

Benyamin berkomitmen bakal menjaga dan merawat warisan cagar budaya itu dengan melakukan perawatan dan penambahan fasilitas penunjang lain yang diperlukan.

“Nah, kami sekarang pemerintah kota yang diwarisi untuk menjaga fisik dan kemudian cerita kepahlawanan yang ada di sini. Salah satu rencanannya pemagaran sekeliling ini kurang lebih luasnya 5.000 m2 supaya lebih terjaga lagi kebersihannya dan lain sebagainya,” papar Benyamin.

Benyamin tak menutup kemungkinan, monumen Palagan Lengkong itu akan dijadikan sebagai museum sejarah perjuangan kemerdekaan di Tangerang.

“Maka perlu disusun detail engineering design, bukan hanya sekedar monumen tapi jadi museum perjuangan Tangerang secara keseluruhan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *