Indoposnewsid_Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur-salah satu proyek strategis nasional- ditargetkan selesai paling lambat September 2025.
Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif ketika meninjau pembangunan proyek tersebut di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).
RMDP adalah pengembangan kilang minyak dan petrokimia di Balikpapan
Arifin mengatakan, terdapat sejumlah tantangan dalam proyek RDMP seperti pandemi COVID-19 beberapa waktu yang lalu, serta terjadi gejolak geopolitik antara Rusia-Ukraina yang mempengaruhi rantai pasok sistem logistik.
“Kemudian antara proyek owner dengan kontraktor. Nanti mudah-mudahan bisa diselesaikan secara tuntas. Kita minta manajemen Pertamina untuk bisa ambil langkah. Bagaimana bisa menyelesaikan sehingga selesai tepat waktu dan tepat kualitas,” kata Arifin dalam keterangannya.
Arifin memastikan bahwa September 2025 adalah tenggat waktu terakhir untuk penyelesaian proyek RDMP Balikpapan, karena apabila penyelesaiannya molor akan menimbulkan kerugian.
“Kita tidak mau proyek ini terlambat, sehingga output yang sudah kita targetkan jadi mundur. Kalau additional income, efisiensi bisa kita lakukan. Kalau terlambat kan kita loss,” katanya.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai USD7,4 miliar. Dari total tersebut, USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Proyek itu akan meningkatkan ketahanan energi nasional, karena akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100 ribu barel per hari, sehingga kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari.