Indoposnewsid_Ketidakpuasan publik terhadap layanan dan pengelolaan parkir di Kantor Pajak Serpong mencuat setelah insiden pohon tumbang yang merusak kendaraan milik wajib pajak pada Senin (21/1).
Dalam kejadian tersebut, sebuah motor yang diparkir di area resmi kantor tersebut tertimpa pohon akibat hujan deras disertai angin kencang.
Namun, pengelola parkir dilaporkan tidak bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Menurut keterangan pemilik kendaraan, Yeri, yang juga seorang jurnalis, pengelola parkir hanya menawarkan uang ganti rugi sebesar Rp150 ribu dari pihak keamanan, ditambah Rp100 ribu dari pengelola parkir yang dioperasikan secara pribadi.
“Motor saya tertimpa pohon di area parkir kantor pajak. Pohon itu jelas milik kantor, tapi mereka hanya mau mengganti kerusakan dengan jumlah yang tidak sebanding,” ujar Yeri.
Insiden ini terjadi setelah Yeri menghabiskan waktu seharian untuk mengantre pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak.
“Saya antre sejak pukul 10 pagi, tapi jaringan eror. Saya disuruh kembali lagi besok. Ini sangat mengecewakan,” keluhnya.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah pengelolaan parkir di kantor pajak ini yang disebut tidak transparan.
Meski merupakan area kantor pemerintah, pengelolaan parkir dioperasikan oleh pihak swasta tanpa kejelasan tanggung jawab.
“Aneh, parkir resmi kantor pajak tapi dikelola pihak pribadi. Ketika ada masalah, mereka saling lempar tanggung jawab,” tegas Yeri.
Yeri berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi instansi terkait untuk meningkatkan kualitas layanan dan tanggung jawab kepada masyarakat.
“Pelayanan pajak ini kacau, baik dari sistem hingga fasilitas. Pengelola harus lebih profesional dan bertanggung jawab, terutama dalam menjamin keamanan kendaraan di area parkir,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kantor Pajak Serpong terkait insiden tersebut.
