Indoposnewsid_Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau Tanggul Muara Baru di Jakarta Utara, Senin (4/11).
Tanggul ini dibangun sepanjang 2,3 kilometer dan setinggi 4,8 meter di atas permukaan air laut, dengan tujuan melindungi lebih dari 20.000 kepala keluarga dan area seluas 160 hingga 170 hektar dari ancaman banjir.
Dalam kunjungannya, AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur ini, terutama mengingat tingginya permukaan air yang telah melebihi batas aman di sekitar permukiman.
Bayangkan jika tanggul ini tidak ada, keselamatan masyarakat benar-benar dalam ancaman.
Menko AHY juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov Jakarta, dan semua stakeholder terkait.
“Kita perlu bekerjasama.Tidak ada satu entitas yang dapat mengatasi masalah banjir sendirian,” kata AHY.
Muara Baru menghadapi tantangan serius terkait penurunan tanah, dengan tingkat penurunan mencapai 10 sentimeter per tahun. Dalam 10 tahun, penurunan ini dapat mencapai satu meter, yang menambah urgensi pembangunan tanggul sebagai langkah mitigasi.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk memperkirakan tantangan yang akan dihadapi Jakarta dalam lima hingga 20 tahun ke depan, terutama dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Kementerian Pekerjaan Umum saat ini berupaya menambah pasokan air bersih dari Jatiluhur dan Karian, yang sedang dalam tahap pembangunan, untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah.
“Kami berharap dapat memproyeksikan solusi dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga Jakarta agar tetap aman dan berkelanjutan,” katanya.