Peringati Nuzulul Quran, BNPP Santuni Anak Yatim

Indoposnewsid_Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam rangka memperingati Nuzulul Quran 1445 H digelar kegiatan buka puasa bersama dan santunan kepada anak yatim.KegiatanĀ  bertemakan Implementasi Nilai-Nilai Al Quran di Era Digital iniĀ  digelar di Sekretariat Tetap BNPP, Jakarta Pusat, Senin (1/4).

Kegiatan diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al Quran surat Al Baqarah ayat 185 dan surat Al Qodr ayat 1-5.

Kemudian dilanjutkan dengan santunan kepada 30 anak yatim dan piatu yang berada di lingkungan BNPP. Serta sambutan oleh Sekretaris BNPP Prof. Zudan Arif Fakrulloh dan ditutup dengan Ceramah Ramadan bersama Ustaz Arief Taqiem hingga waktunya berbuka puasa bersama.

Sekretaris BNPP Prof. Zudan Arif Fakrulloh dalam sambutannya menjelaskan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan momentum yang tepat di bulan suci Ramadan.

Sebagai bulan yang penuh berkah dan bulan yang di dalamnya penuh rahmat serta ampunan sehingga kita semua dapat berkumpul.

Dengan begitu ia menuturkan bahwa di dalam kehidupan ini kita telah direncanakan dengan adanya garis takdir, karena Allah sudah berkehendak ketika kita lahir di dunia dan menciptakan makhluknya Kun Fayakun maka terjadilah.

Zudan juga mengajak kepada kita semua bahwasannya, perlu bersama-sama untuk saling menjaga rekan kerja satu kantor. Seperti sistem tata surya yang setia dengan orbitnya masing-masing.

Oleh karena itu, surat yasin ayat 40 perlu kita teladani dalam kehidupan birokrasi dalam menjalani kehidupan untuk tidak saling mendahului agar tidak bertabrakan.

Selain itu, Ustaz Arief Taqien yang juga sebagai pengisi ceramah Ramadan ini mengatakan bahwasannya Peristiwa Nuzulul Quran ialah peristiwa ketika diturunkannya Al Quran pada 17 Ramadan 610 M, Al Quran sebagai kitab pedoman bagi umat muslim dan juga petunjuk bagi kehidupan yang ada di dunia ini.

“Salah satu contoh ketika ditemukannya dua air laut yang tidak dapat disatukan, hal ini sudah tertulis di Al Quran dan mengacu pada surat Al-Furqon ayat 53. Artinya, dialah yang membiarkan dua laut yaitu air sungai dan laut, mengalir berdampingan,” kata Arief.