Indoposnewsid_Pemenang sayembara desain batik Tangsel 2024 diraih Rizki Risandi.Acara itu digelar di Puspemkot Tangsel, pada Sabtu (27/7/2024).
Ia mengusung konsep Harmoni Filantropi mampu menyita perhatian lima dewan juri sayembara desain batik Tangsel 2024 yang salah satunya Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.
Lalu juara kedua Keisya Putri Aiko, untuk juara ketiga diraih Amy Suharti. dan juara favorit didapatkan oleh Christo Siahaan.
Proses panjang sayembara desain batik Tangsel 2024 telah dilalui. Ajang ini diikuti 86 peserta, kemudian dikurasi menjadi 44 peserta, lalu 10 besar, hingga akhirnya didapatkan pemenang.
Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan mengatakan bahwa dalam menentukan pemenang sangatlah sulit. Hal ini bukan tanpa alasan karena ada standar-standar penilaian yang dipenuhi, terutama mengangkat nilai-nilai Tangerang Selatan.
“Karena poin-poin yang disampaikan itu merepresentasikan desainnya. Konsepnya, ragam bentuknya, orisinalitas, inovasinya disitu, perpaduan warna, perpaduan aplikasinya seperti apa. Banyak sekali penilaian-penilaiannya dan itulah didapat pemenangnya baik juara 1, 2 dan 3,” katanya.
Dijelaskan Pilar, desain yang diangkat harus menggambarkan Tangerang Selatan. Baik itu, tentang alam, flora, fauna maupun spirit Kota Tangerang Selatan.
“Itu memang persyaratan yang harus ditempuh, tetapi dari situ semuanya mendesain kan. Jadi dari 40an itu kita kerucutkan jadi 10, lalu kita kerucutkan pemenangnya ya itu 4 terbaik,” jelasnya.
Menurut Pilar, dalam desain batik Tangsel yang paling utama adalah soal konsep. Bagaimana konsep tersebut mampu merepresentasikan dari berbagai perpaduan yang ada sehingga menghasilkan karya yang menarik.
“Jadi bukan hanya soal warna, memang betul Tangsel itu identiknya dengan hijau tosca ya. Soal warna bebas, tetapi tergantung dengan konsepnya, makanya warna itu mau hijau tosca, merah, kuning, yang penting dia kuat konsepnya,” katanya.
Pilar mengatakan hasil dari sayembara ini tentunya menjadi milik Kota Tangerang Selatan, tetapi dalam penggunaan, masyarakat bisa memanfaatkan desain yang ada untuk merealisasikannya.
“Ini jadi hak intelektualnya Kota Tangsel, ini bisa dimanfaatkan siapapun, silahkan. Siapa pun yang mau membuat batik Tangsel, gratis, tidak usah membayar ke Pemkot,” terangnya.