Kelompok belajar Buruh Migran Cerdas (BMC) menggelar diskusi tentang strategi pulang kampung di taman Kowloon Tong, Hong Kong, Minggu (24/9/2023). Dalam kegiatan itu turut hadir pula Antonius Tanan sebagai pembina BMC.
Para peserta datang langsung ke acara sejak pagi tampak meramaikan taman Kowloon Tong itu. Sedangkan yang dari negara lainnya dan anggota BMC di Indonesia dapat menyaksikan acara itu melalui siaran langsung di sosial media BMC.
Menurut Antonius, materi tentang strategi pulang kampung sangat penting bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).Gunanya untuk mematangkan persiapan masa depan PMI setelah kembali ke Indonesia. Menyesuaikan dengan passion masing-masing untuk terjun menjadi entrepreneur di kampung halaman mereka kelak.
Ada banyak pilihan bisa dilakukan untuk menekuni usaha kecil dikampung halaman. Misalnya bidang kuliner, fesyen, pertanian, kerajinan, layanan jasa dan lainnya.
“Sekarang, sedikit berkorban waktu untuk belajar. Agar kalian di masa tua akan hidup lebih baik kelak. Usia terus bertambah itu tidak bisa dihindari. Waktu terus berjalan.Sebab itu dari sekarang luangkan waktu libur di hari minggu untuk belajar entrepreneurship. Belajar dan mulai berpikir kapan bisa pulang kampung,” kata Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk itu.
Antonius menjelaskan, BMC didirikan untuk tempat belajar para PMI. Sebagai bekal persiapan kehidupan di masa tua PMI nantinya. Semua orang yang membuka usaha tentunya harus berpikir. Tujuannya untuk mengurangi risiko dan mengurangi kerugian.
“Ada materi tentang analisis SWOT(Strengt, Weakness, Opportunity, Threat). Materi ini merupakan pelajaran Sarjana (S1). Analisis SWOT sangat penting untuk suatu bisnis,” jelasnya.
Rinciannya yaitu Strength adalah kekuatan sebagai faktor positif yang sudah dimiliki secara internal oleh kita. Weakness atau kelemahan adalah faktor negatif yang ada dalam diri kita. Ini internal sifatnya dan juga berdampak negatif. Opportunity atau peluang.Ini adalah faktor eksternal yang positif sifatnya. Selanjutnya Threat Ini juga hal yang eksternal dan negatif.
Lalu bagaimana menghindarkan ancaman? Ketika threat atau ancaman sudah dapat diketahui, maka kita harus melakukan sesuatu. Jangan dibiarkan saja. Bila sesuatu yang buruk dibiarkan maka itu bisa sungguhan terjadi.
Pelajari persaingan dengan cara mencari informasi apa saja yang dijual oleh pedagang lain. Mencari tahu apa saja yang belum terlayani dari sisi kebutuhan pelanggan. Adakah produk atau jasa tertentu yang dicari pelanggan tetapi tidak ada yang sediakan.
Adakah sesuatu yang para pelanggan merasa tidak puas dengan pelayanan yang sudah ada. Misalnya harga barang kemahalan atau pelayanannya kelamaan. Kembangkan produk dan layanan yang berbeda atau lebih baik dibandingkan pesaing-pesaing yang ada.
***
Dr. Ir. Antonius Tanan, M.B.A.,M.Sc.,M.A :
-Pakar entrepreneurship Universitas Ciputra
-Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk
-Pengasuh kelompok belajar Sekolah Kehidupan Entrepreneurship (SKE). Tulisan ini dilansir dari grup SKE.
Bacalah tentang ciputra entrepreneurship selengkapnya di
www.entrepreneurpos.com