Indoposnewsid_Program Kampung Siaga Tuberkolusis (TBC) diharapkan menjadi ujung tombak penanganan dan pencegahan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira mengimbau Dinas Kesehatan (Dinkes) mengoptimalkan Kampung Siaga TBC. Mengingat di Triwulan III Tahun 2024, terdapat 47.782 kasus di Jakarta.
“Edukasi, sosialisasi, pencegahan dini, dan pendeteksian TBC harus dioptimalkan di Kampung Siaga TBC ini,” kata Farah dalam keterangannya.
Ia berharap, dengan adanya Kampung Siaga TBC dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma terkait TBC, serta mempercepat pencapaian target eliminasi TBC di Jakarta.
Tak hanya melalui Kampung Siaga TBC, ia juga mengimbau seluruh pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) turun tangan mengedukasi warga terkait gejala, pencegahan, hingga cara penanganan penyakit TBC.
“Puskesmas harus bekerjasama dengan lurah setempat untuk bisa mengedukasi warga tentang penyakit TBC dan melakukan pemeriksaan awal,” jelasnya.
Ia berharap Dinas Kesehatan juga menggandeng Rumah Sakit (RS) swasta untuk membantu melakukan pengecekan ataupun pemeriksaan awal kepada warga Jakarta yang mengalami gejala awal TBC.
Adapun gejala awal seperti batuk terus menerus lebih dari dua minggu tanpa penyebab yang jelas, kehilangan nafsu makan, demam yang tak kunjung turun, berkeringat secara berlebihan pada malam hari, nyeri dada hingga kesulitan bernafas, serta pembengkakan kelenjar limfa terutama di leher ataupun ketiak.
“Kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk pengecekan screening awal. Juga membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC,“ katanya.