Indoposnewsid_Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kontribusi besarnya dalam mencerdaskan dan menyehatkan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat peluncuran Fakultas Kedokteran Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang berlangsung pada Rabu (4/9/2024) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, UNISA Yogyakarta.
Menkes Budi menyampaikan bahwa kolaborasi berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah, sangat dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas demi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
“Pendidikan dan kesehatan adalah kunci dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Tidak mungkin semua ini dilakukan sendiri, Menteri Kesehatan hanya memiliki peran kecil. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus bersinergi,” kata Menkes Budi melalui keterangannya , Kamis (5/9/2024).
Ia mengingatkan bahwa bonus demografi Indonesia diperkirakan mencapai puncaknya pada periode 2030 hingga 2040, di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibandingkan dengan usia nonproduktif.
Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).
“Jika kita gagal memanfaatkan bonus demografi ini, kita bisa terjebak menjadi negara berpendapatan menengah seumur hidup,” tegasnya.
Menkes Budi juga menyampaikan dukungannya terhadap pembukaan fakultas kedokteran di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, yang merupakan fakultas kedokteran pertama di kampus Muhammadiyah tersebut.
Menkes menyebut bahwa kebutuhan tenaga dokter di Indonesia masih sangat tinggi untuk mendukung peningkatan kualitas SDM.
“Kami sangat mendukung berdirinya fakultas kedokteran di kampus-kampus Muhammadiyah, terutama di UNISA Yogyakarta. Ini adalah langkah strategis untuk mencetak dokter-dokter berkualitas,” ujar Menkes.
Selain itu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, turut memberikan pandangan terkait peran Muhammadiyah dalam pendidikan dan kesehatan. Ia menegaskan bahwa gerakan Muhammadiyah sejak awal berdirinya didasari oleh etos kemajuan dan kebermanfaatan yang diajarkan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
“Gerakan kesehatan, sosial, dan pendidikan Muhammadiyah berasal dari etos al-ma’un (kebermanfaatan) yang diterjemahkan ke dalam sistem rumah sakit, pelayanan sosial, dan pendidikan. Semua ini adalah bagian dari interpretasi ajaran Islam yang mendorong manusia untuk mencari ilmu dan maju,” jelas Haedar Nashir.
Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menkes Budi atas dukungan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Ia juga mengumumkan bahwa izin operasional Fakultas Kedokteran UNISA Yogyakarta telah resmi diperoleh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 23 Juli 2024.