Indoposnewsid_Universitas Ciputra Jakarta jadi yang pertama mencetak Entrepreneur mahir Artificial Intelligence. Pembangunan kampus itu ditandai dengan Ground Breaking Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) di Cengkareng, Jakarta Barat (21/5).
UC resmi membuka cabang ketiganya di Jakarta di kawasan Ciputra International Superblock.
Kehadiran UC juga mempertimbangkan kehadiran dari bisnis properti Group Ciputra di lokasi potensial.
UC Jakarta dibangun di tanah seluas 10.000 meter persegi. Proyek itu ditargetkan rampung pada 2026.
UCJ akan memiliki ragam fasilitas yang menyokong pembelajaran, di antaranya: Artificial Intelligence Lounge, Startup Plaza, Library of Knowledge and Technology, Podcast Lab, Business Simulation Lab, Computer and Artificial Intelligence Lab, Auditorium, Theater and Performance Hall, dan Investment Lab.
Direktur Ciputra Pendidikan Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., mengaku bahwa Ciputra Group ingin memberikan wadah bagi siswa-siswi berprestasi.
“Kita ingin siswa berprestasi Indonesia memilih berkuliah di Indonesia bukan hunting kampus luar negeri, karena mayoritas yang keluar negeri ini akhirnya banyak yang tidak kembali ke Indonesia. Jadinya kita kehilangan talent-talent unggul,” terang Denny.
Ada banyak Program Studi yang dibuka salah satunya yang paling banyak peminat di UC adalah Program Studi International Business Management. Semua mata kuliah semua program studi akan di upgrade berupa konsep Pendidikan yang berbasis artificial intelligent (AI).
Denny melihat bahwa mahasiswa saat ini dengan era keterbukaan informasi, era artificial intelligence. Mereka sudah metamorfosa berubah bentuk dari yang biasanya kita sebut peserta didik yang biasanya sumber informasinya dari pendidik yaitu dosen dan guru.
Sekarang mungkin lebih cocok mereka ini disebut pembelajar aktif, artinya mereka sendiri bisa punya akses untuk belajar mandiri. Nah artinya apa? Mereka butuh wahana belajar yang berbeda, kampus kalau tidak akomodir ini nanti lulusannya akan menjadi prematur masuk industri yang sudah berevolusi.
UCJ mengakomodir hal ini dengan model Project based yang banyak integrasi dengan industri dan juga integrasi artificial intelligence di kurikulum. Diharapkan adalah alumni yang sudah menjadi power user artificial intelligence. Apapun bidang mereka dan bahwa berbicara dengan klien, melakukan analisa industri, inovasi bisnis mereka sudah punya portfolio sudah pernah melakukan bukan cuman level tau teori cara melakukannya tapi tidak pernah ada bukti pengalaman pernah melakukan.
“UC Jakarta juga mempersiapkan program Global Classroom yaitu mahasiswa nanti bisa memilih untuk belajar dari praktisi praktisi dunia misalkan belajar bisnis dan masak menggunakan modul belajar dimana yang memberikan pembelajaran adalah master chef michelin star tingkat dunia. Atau misalkan lagi belajar negosiasi dari praktisi FBI yang sudah puluhan tahun menjadi hostage negosiator atau ahli negosiasi FBI untuk terorisme,” pungkas Denny.
Selain itu, Campus Firector Winarto Poernomo memaparkan bahwa sistem pembelajaran akan banyak integrasi antara dunia pengetahuan dan prakteknya. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya mengetahui tapi juga menjadi pelaku selama kuliah.
“Masa depan mahasiswa sudah dijalankan saat masa berkuliah bukan setelah lulus kuliah. Misalkan di salah satu jalur sukses yang diusung adalah jalur sukses startup business, maka sudah dari awal kuliah arahnya jelas bahwa dia akan banyak melakukan kegiatan-kegiatan itu termasuk juga diajak membuka prototype bisnisnya secara ekonomis dan hemat,” papar Winarto.
Sedangkan pengalaman di industri dimulai dari saat mahasiswa mengikuti masa orientasi dan lanjut ke semester 1 sampai dia lulus. Ada 2 kategori pengalaman di industri yang diberikan yaitu yang pertama adalah sistim project based dimana mahasiswa mengerjakan satu paket tugas yang memberikan dia kesempatan berinteraksi lapangan di industri dan yang kedua adalah upgrade dari model magang yang biasa kita tahu.
“Kami sebutnya Project Based Internship dimana mahasiswa tidak hanya datang setiap hari di perusahaan kemudian menunggu perintah. Melainkan mereka sudah punya agenda sendiri melakukan analisa dan ujungnya memberikan usulan inovasi yang sudah disepakati dulu di depan dengan supervisornya. Bahkan untuk mahasiswa mahasiswa terpilih sudah disiapkan jalurnya untuk sambil kuliah bisa bekerja secara remote di luar negeri. Jadi merasakan bagaimana kerja bersama orang Singapore, Hong Kong, Eropa,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Akademik UC Jakarta Eddy Yusuf PhD menjelaskan bahwa berbagai instansi kerjasama UC tentu mendukung pembelajaran makasiswa UC Jakarta.
“Jejaring yang akan digunakan three in one, artinya apa? Pertama jejaring dunia pendidikan yang sudah dimiliki UC dari 2005 kami berdiri semua akan diberikan ke mahasiswa. Kedua adalah Ciputra Group sebagai network utama baik itu yang nasional dan internasional juga akan diberikan, Ciputra Group punya portfolio yang sangat bervariasi mulai dari perumahan, mall, media, rumah sakit, asuransi, semua. ketiga adalah lapisan luar dari Ciputra Group. Semua jejaring bisnis yang ada juga akan diberikan mulai dari perbankan, retail baik itu nasional maupun International,”terang Eddy.